Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Irfan Jaya bertahan di Persebaya

Gambar
Irfan Jaya menjadi salah seorang pemain paling hot dalam bursa transfer pemain menjelang Liga 1 2019. Winger andalan timnas, permainannya juga ciamik bersama Persebaya. Membuat banyak klub ingin mendatangkannya. Namun, pemain asal Bantaeng, Sulawesi Selatan, itu mantap melanjutkan karir bersama Persebaya. ”Saya nyaman di Persebaya, sudah seperti keluarga. Saya akan terus bersama Persebaya musim 2019,” kata Irfan Jaya siang ini (28/12). Kontrak Irfan Jaya sebenarnya masih akan berlanjut sampai akhir musim. Namun, sebagaimana diberitakan sejumlah media, banyak godaan dari klub lain untuk pemain yang punya kecepatan istimewa itu. Bahkan, ada satu klub dari luar Jawa yang diberitakan mau menebus kontrak Irfan yang tinggal setahun bersama Persebaya. Irfan yang musim ini mengoleksi enam gol untuk Persebaya tidak menampik banyaknya tawaran untuk dirinya. Termasuk tawaran untuk pulang kampung halaman di Makassar. ”Banyak tawaran memang, tapi Persebaya prioritas. Tim ini yang mengan...

Skuad Tim Persebaya tahun 1965

Gambar
Pas lagi browsing saya menemukan skuad persebaya tahun 1965 - 1966 , di dalam skuad tahun itu banyak nama nama pemain hebat pada masanya , dan sempat membela PSSI , juga ada beberapa yang kemudian menjadi pelatih. Skuad Persebaya pada kejurnas PSSI tahun 1965 - 1966 ,  Dari kiri ke kanan: Januar Pribadi , Jauhari (GK), Zulkifli, Solekan, Jacob Sihasale, Samidi, Hwa Sik, Bob Hippy , Mardi Santoso , Andjiek Ali Nurdin, Mudayat. Formasi Persebaya 1965

Budi Johanis , awal hingga akhir hanya di persebaya

Gambar
Persebaya melahirkan banyak bintang. Namun hanya satu nama yang tak pernah berpindah klub, Budi Johanis. Bagi penikmat sepakbola Surabaya, terutama di era kompetisi perserikatan. NamaBudi Johanis tidak asing lagi, salah satu pelaku sejarah 3 tahun kompetisi berturut-turut Persebaya melangkah ke final era perserikatan tahun kompetisi 1986/1987, 1987/1988, 1988/1989. Sisa-sisa kejayaan masih saja terlihat walau saat ini beliau sudah tidak bersinggungan dengan dunia sepakbola, dunia yang telah membesarkannya. Beliau mengawali karir sepakbolanya dengan bergabung di Indonesia Muda Surabaya sebuah klub internal Persebaya , karena kebetulan lapangan tempat berlatih Indonesia Muda dekat dengan rumah beliau pada saat itu.  Bersama Indonesia Muda (IM) karir bola beliau dibentuk dan dipupuk, dari level junior hingga level senior. Dengan keterbatasan peralatan saat itu, beliau memanfaatkan semua sumber daya yang dapat meningkatkan kemampuannya.  Sampai suatu ketika sang pelatih di IM b...

Ruben Sanadi Sepakati perpanjangan kontrak dengan Persebaya

Gambar
Ruben Sanadi dipastikan akan membela Persebaya musim 2019. Pemain asal Papua itu telah menandatangani kesepakatan perpanjangan kontrak. Penandatanganan dilakukan di rumah Ruben di Jakarta. ”Saya dan keluarga sudah merasa nyaman di Persebaya,” kata Ruben. ”Itulah yang membuat saya bersama keluarga yakin untuk tetap di Persebaya. Meski ada banyak tawaran dari klub lain dengan nominal yang lebih besar,” lanjut pemain 31 tahun itu.  Ruben memang menjadi salah satu pemain terbaik di Liga 1 musim 2018. Itu membuat dia menjadi buruan banyak klub. Catatan tujuh assist-nya menjadi salah satu yang tertinggi di Liga. Agresif dalam membantu serangan, mantan pemain Persipura itu juga tangguh dalam bertahan. Ruben tak tergantikan di posisi bek kiri Persebaya. Pada putaran pertama, dia bermain 1.229 menit. Lalu meningkat 1.422 menit pada putaran kedua.= ”Saya bangga dengan loyalitas Ruben. Kami dari manajemen mengucapkan terima kasih, dia tetap bersama Persebaya musim depan,” ka...

Match Fixing yang terjadi di Jaman Dahulu

Gambar
Match Fixing Galatama PADA 20 Maret 1984, Andi Darussalam Tabusalla yang kala itu menjabat sebagai manajer klub Galatama asal Sulawesi, Makassar Utama, memaparkan info menarik kepada wartawan sepak bola yang sering ngepos di Senayan. Pria yang akrab disapa ADT itu menjelaskan bahwa telah terjadi pengaturan skor di kompetisi Galatama dalam laga antara klub Cahaya Kita melawan Caprina Bali. Salah satu yang disebut sebagai aktor dibalik pengaturan skor itu ialah bos Cahaya Kita, Kaslan Rosidi. Bak bola salju, pernyataan ADT itu pun jadi perbincangan khalayak ramai. PSSI pun turut tangan menginvestigasi. Hasilnya, ditengarai bukan hanya sekali dua kali Cahaya Kita melakukan match fixing alias pengaturan skor. “Citra Galatama justru rusak akibat ulah Cahaya Kita berikut bosnya. Masak ada kesebelasan yang bisa kalah sampai 10-1, 7-0, 8-0, 11-0, dan sebagainya. Ini benar-benar menjatuhkan mutu dan citra Galatama,” ucap Soetjipto Soentoro, eks bintang dan pelatih tim nasional ketika itu...

Niac Mitra , Legenda Klub Sepak Bola dari Surabaya

Gambar
Niac Mitra merupakan klub legendaris dari kota Surabaya. Dalam catatan dan arsip-arsip sejarah terutama yang bersifat daring, Niac Mitra merupakan klub yang ikut mendirikan Galatama bersama dengan Pardedetex, Jayakarta, Indonesia Muda, dan Warna Agung pada 1979. Nama Niac Mitra merupakan jaminan mutu membludaknya penonton di Stadion Gelora 10 November, Surabaya. Setidaknya,  Persebaya Surabaya  punya pendamping yang sepadan untuk membawa nama harum Kota Buaya di jagad kompetisi sepak bola Indonesia. Niac juga pernah memakai jasa pemain asing dari Singapura, yakni Fandi Achmad dan David Lee. Tentu saja, datangnya duo Singapura makin membuat publik Surabaya makin jatuh hati pada klub bentukan pengusaha industri bioskop, Alexander Wenas. Niac adalah juara tiga kali Galatama, yakni pada kompetisi tahun 1981/82, 1982/83, dan 1986/87. Tak ada yang bisa menandingi Niac pada eranya. Bahkan  Arsenal  pun pernah merasakan jagonya Niac, dengan takluk 0-2 di Surabaya. ...

Galaunya Fans Persebaya

Gambar
Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman memastikan bahwa Fandry Imbiri tidak akan menjadi bagian dari Green Force musim depan. Pasalnya Fandry sudah pamit secara langsung kepadanya untuk meninggalkan Kota Surabaya. Mesin gol asal Brasil, David da Silva dipastikan meninggalkan Persebaya Surabaya. Sang bomber tak memperkuat Persebaya musim depan.  Ruben Sanadi rumornya juga akan meninggalkan persebaya. Osvaldo Haay dan Rendy Irwan belum juga mendapatkan kepastian apakah dipertahankan atau tidak, sementara pemain pemain buruan yang diharapkan oleh bonek mania seperti Evan Dimas dan Andik Vermansyah telah bergabung dengan klub lain. Pertanyaannya bagaimana skuad persebaya musim 2019 , dapatkah coach Janur mempertahankan performa persebaya dengan skuad yang hingga saat ini belum jelas , alih alih mendapatkan pemain baru yang bagus saat ini satu persatu pemain Surabaya mulai didekati oleh klub lain akibat belum ada kejelasan nasib mereka setelah kontrak habis akhir tahun in...